Menteri ESDM Ancam Perusahaan Migas yang Gagal Capai Target Lifting Migas

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia kembali mengultimatum Perusahaan migas atau Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang tak mampu menggarap atau meningkatkan lifting minyak. bahkan, beliau akan mengalihkan wilayah kerja tersebut kepada KKKS lainnya. Hal itu dia sampaikan mengingat lifting minyak RI yang terus menurun.
Berdasarkan catatannya, saat ini lifting minyak masih di level 600.000 barel per hari (BOPD). Padahal, konsumsi minyak RI mencapai 1,6 juta BOPD. Artinya, Indonesia masih harus mengimpor sekitar 1 juta BOPD.
Bahlil menuturkan saat ini sebanyak 301 wilayah sudah dilakukan eksplorasi. Namun, Plan of Development (PoD) pada wilayah itu belum dilakukan. Oleh karena itu, Bahlil akan mendorong KKKS yang bersangkutan segera melakukan POD. "Kalau sampai dengan waktu yang ditentukan mereka [KKKS] juga masih banyak alasan, maka tidak menutup kemungkinan untuk kita melakukan peninjauan," kata Bahlil dalam Rapat Kerja Bersama Komisi XII DPR RI, Rabu (13/11/2024).
"Dan bisa-bisa kalau memang mereka tidak punya keseriusan kami tawarkan kepada investor lain," kata Bhalil.
Selain itu, dia juga mengaku sudah memberikan arahan kepada SKK Migas untuk berkomunikasi dengan KKKS. Adapun tujuan komunikasi ini untuk mengetahui permasalahan apa yang membuat KKKS tak bekerja secara optimal.
Bahkan, Ketua umum Golkar itu juga meminta 650 pegawai SKK Migas diterjunkan untuk menjalin komunikasi dengan KKKS. Bhalil pun menyebut siap membantu jika KKKS membutuhkan bantuan pemerintah.
"Agar kami tahu apa masalah mereka kalau memang harus negara bisa hadir, bisa melakukan percepatan itu menyangkut dengan lifting," tutur Bahlil.
Di sisi lain, Bahlil mengatakan lifting minyak.masih bisa terus digenjot. Apalagi, saat ini masih ada ribuan sumur idle potensial. Dia mencatat dari 16.990 sumur idle terdapat 4.495 sumur idle yang memiliki hydrocarbon potential. Artinya, sumur itu masih bisa produktif.
Penulis: Febry Silaban